Selasa, 18 September 2012

Berbagai Majas dalam Bahasa Indonesia

Menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan, majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Unsur kebahasaan antara lain: pilihan kata, frase, klausa, dan kalimat. Menurut Goris Keraf, sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu: kejujuran, sopan santun, dan menarik.

Gaya bahasa dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Gaya bahasa perulangan
2. Gaya bahasa perbandingan
3. Gaya bahasa pertentangan
4. Gaya bahasa pertautan




1. Gaya Bahasa Perulangan

A. Aliterasi

Aliterasi ialah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.

Contoh:

* Kau keraskan kalbunya
* Bagai batu membesi benar
* Timbul telangkai bertongkat urat

B. Asonansi

Asonansi ialah sejenis gaya bahasa refetisi yang berjudul perulangan vokal, pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan.

Contoh:

* Segala ada menekan dada
* Mati api di dalam hati
* Harum sekuntum bunga rahasia
* Dengan hitam kelam

C. Antanaklasis

Antanaklasis ialah sejenis gaya bahasa yang mengandung perulangan kata dengan makna berbeda.

Contoh: Karena buah penanya itu menjadi buah bibir orang.

D. Kiasmus

Kiasmus ialah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus merupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam satu kalimat.

Contoh: Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah.

E. Epizeukis

Epizeukis ialah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung. Maksudnya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.

Contoh: Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat.

F. Tautotes

Tautotes ialah gaya bahasa perulangan yang berupa pengulangan sebuah kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.

Contoh: Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.

G. Anafora

Anafora ialah gaya bahasa repetisi yang merupakan perulangan kata pertama pada setiap baris atau kalimat.

Contoh:

* Kucari kau dalam toko-toko.
* Kucari kau karena cemas karena sayang.
* Kucari kau karena sayang karena bimbang.
* Kucari kau karena kaya mesti diganyang.

H. Epistrofa (efifora)

Epistrofa ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pada akhir baris atau kalimat berurutan.

Contoh:

* Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur.
* Aku mencercah daging ketika kau tidur.

I. Simploke

Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan awal dan akhir beberapa baris (kalimat secara berturut-turut).

Contoh:

* Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.
* Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
* Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.

J. Mesodiplosis

Mesodiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa pengulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut.

Contoh:

* Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.
* Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.

K. Epanalepsis

Epanalepsis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada akhir baris, klausa, atau kalimat.

Contoh: Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.

L. Anadiplosis

Anadiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang kata atau frase terakhir dari suatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frase pertama pada klausa atau kalimat berikutnya.

Contoh:

* Dalam raga ada darah
* Dalam darah ada tenaga
* Dalam tenaga ada daya
* Dalam daya ada segalanya



2. Gaya Bahasa Perbandingan

A. Simile.

Simile ialah padanan kata yang berarti seperti. Secara eksplisit jenis gaya bahasa ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa.

Contoh: Seperti air dengan minyak.

B. Metafora

Metafora ialah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara implisit.

Contoh: Aku adalah angin yang kembara.

C. Personifikasi

Personifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak.

Contoh: Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.

D. Depersonifikasi

Depersonifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat suatu benda tak bernyawa pada manusia atau insan. Biasanya memanfaatkan kata-kata: kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila, seandainya, seumpama.

Contoh: Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya.

E. Alegori

Alegori ialah gaya bahasa yang menggunakan lambang-lambang. Yang termasuk dalam alegori antara lain:

a) Fabel, contoh: Kancil dan Buaya

b) Parabel, contoh: Cerita Adam dan Hawa

F. Antitesis

Antitesis ialah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan.

Contoh: Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.

G. Pleonasme

Pleonasme adalah penggunaan kata yang mubazir yang sebesarnya tidak perlu.

Contoh: Capek mulut saya berbicara.

H. Tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frase yang searti dengan kata yang telah disebutkan terdahulu.

Contoh: Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?

I. Perifrasis

Perifrasis ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya sengaja menggunakan frase yang sebenarnya dapat diganti dengan sebuah kata saja.

Contoh: Wita telah menyelesaikan sekolahnya tahun 1988 (lulus).

J. Antisipasi (prolepsis)

Antisipasi ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya menggunakan frase pendahuluan yang isinya sebenarnya masih akan dikerjakan atau akan terjadi.

Contoh: Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan piala kemenangan.

K. Koreksio (epanortosis)

Koreksio ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya mula-mula ingin menegaskan sesuatu. Namun, kemudian memeriksa dan memperbaiki yang mana yang salah.

Contoh: Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!

L Sinestesia

Merupakan majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

Contoh: Bau makanan itu lezat sekali.

M. Antonomasia

Merupakan penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.

Contoh: Si gemuk sudah datang!

O. Hiperbola

Hiperbola merupakan pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.

Contoh: Hujan serasa membanjiri dunia.

P. Asosiasi

Asosiasi adalah perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

Contoh: Saya telah sampai di kaki gunung.

R. Aptronim

Aptronim adalah pemberian nama yang sesuai dengan sifat atau pekerjaan orang.

Contoh: Selamat pagi Pak Dokter!

S. Hiperbola

Hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekan, memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.

Contoh: Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.

T. Litotes

Litotes ialah majas yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Selamat datang di gubuk saya.

U. Perifrasis

Perifrasis adalah gaya bahasa yang menggantikan suatu kata atau kelompok kata dengan kata atau kelompok kata lain.

Contoh: Ayah berangkat kerja saat ufuk berada di sebelah timur. (pagi hari)

V. Tropen

Tropen adalah penggunaan kata atau istilah lain dengan makna sejajar.

Contoh: Pikirannya melambung tinggi.



3. Gaya Bahasa Pertentangan

A. Ironi

Ironi ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang isinya bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.

B. Oksimoron

Oksimoron ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di dalamnya mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat yang sama.

Contoh: Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan.

C. Paranomosia

Paranomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang berisi penjajaran kata-kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan maknanya.

Contoh: Bisa ular itu bisa membunuhmu.

D. Zeugma dan Silepsis

Zeugma ialah gaya bahasa yang menggunakan dua konstruksi rapatan dengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih kata lain. Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahkan kedua kata berikutnya sebenarnya hanya cocok untuk salah satu dari padanya.

Contoh: Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.

Dalam silepsis kata yang dipergunakannya itu secara gramatikal benar, tetapi kata tadi diterapkan pada kata lain yang sebenarnya mempunyai makna lain.

Contoh: Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya.

E. Satire

Satire ialah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.

Contoh:

Jemu aku dengan bicaramu.

Kemakmuran, keadilan, kebahagiaan

Sudah sepuluh tahun engkau bicara

Aku masih tak punya celana

Budak kurus pengangkut sampah

F. Inuendo

Inuendo ialah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Dia memang baik, cuma agak kurang jujur.

G. Antifrasis

Antifrasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan sebuah kata dengan makna kebalikannya. Berbeda dengan ironi, yang berupa rangkaian kata yang mengungkapkan sindiran dengan menyatakan kebalikan dari kenyataan, sedangkan pada antifrasis hanya sebuah kata saja yang menyatakan kebalikan itu.

Contoh Antifrasis: Lihatlah sang raksasa telah tiba (maksudnya si cebol).

H. Paradoks

Paradoks ialah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.

Contoh: Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.

I. Klimaks

Klimaks ialah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan atau makin meningkat kepentingannya dari gagasan atau ungkapan sebelumnya.

Contoh: Hidup kita diharapkan berguna bagi saudara, orang tua, nusa bangsa dan negara.

J. Anti klimaks

Antiklimaks ialah suatu pernyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusun dengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting.

Contoh: Bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa, siswa SLTA, SLTP, dan SD.

K. Apostrof

Apostrof ialah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir kepada yang tidak hadir.

Contoh: Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami dari cengkraman durjana.

L. Anastrof atau inversi

Anastrof ialah gaya bahasa retoris yang diperoleh dengan membalikkan susunan kata dalam kalimat atau mengubah urutan unsur-unsur konstruksi sintaksis.

Contoh: Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-saudaranya.

M. Apofasis

Apofasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang tampaknya menolak sesuatu, tetapi sebenarnya justru menegaskannya.

Contoh : Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan bahwa anakmu kurang ajar.

N. Histeron Proteran

Histeron Proteran ialah gaya bahasa yang isinya merupakan kebalikan dari suatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.

Contoh : Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti kematian akan kau alami.

O. Hipalase

Hipalase ialah gaya bahasa yang berupa sebuah pernyataan yang menggunakan kata untuk menerangkan suatu kata yang seharusnya lebih tepat dikarenakan kata yang lain.

Contoh: Ia duduk pada bangku yang gelisah.

P. Sinisme

Sinisme ialah gaya bahasa yang merupakan sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau ketulusan hati.

Contoh: Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat Anda hitung.

Q. Sarkasme

Sarkasme ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau kasar.

Contoh: Kau memang benar-benar bajingan.

R. Okupasi

Okupasi adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan, tetapi diberi penjelasan.

Contoh: Dulunya dia bandel, tapi sekarang baik.


4. Gaya Bahasa Pertautan

A. Metonimia

Metonimia ialah gaya bahasa yang menggunakan nama barang, orang, hal, atau ciri sebagai pengganti barang itu sendiri.

Contoh: Parker jauh lebih mahal daripada pilot.

B. Sinekdoke

Sinekdoke ialah gaya bahasa yang menyebutkan nama sebagian sebagai nama pengganti barang sendiri. Sinekdoke ada dua:

Pars prototo: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh Sinekdoke pars pro toto: Lima ekor kambing telah dipotong pada acara itu.
Totem proparte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Contoh Sinekdoke totem pro parte: Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia.

C. Alusio

Alusio ialah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/ diketahui orang.

Contoh: Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?

D. Eufimisme

Eufimisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasa lebih kasar yang dianggap merugikan atau yang tidak menyenangkan.

Contoh: Tuna susila sebagai pengganti pelacur.

E. Eponim

Eponim ialah gaya bahasa yang menyebut nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.

Contoh: Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson.

F. Antonomasia

Antonomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri.

Contoh: Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.

G. Epitet

Epitet ialah gaya bahasa yang berupa keterangan yang menyatakan sesuatu sifat atau ciri yang khas dari seseorang atau suatu hal.

Contoh: Putri malam menyambut kedatangan remaja yang sedang mabuk asmara.

H. Erotesis

Erotesis ialah gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang tidak menuntut jawaban sama sekali.

Contoh: Tegakah membiarkan anak-anak dalam kesengsaraan?

I. Paralelisme

Paralelisme ialah gaya bahasa yang berusaha menyejajarkan pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang sama dan memiliki bentuk gramatikal yang sama.

Contoh:

+ Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.

- Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus memberantasnya (Ini contoh yang tidak baik).

J. Elipsis

Elipsis ialah gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan atau penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dari suatu konstruksi sintaksis.

Contoh:

Mereka ke Jakarta minggu lalu (perhitungan prediksi).
Pulangnya membawa oleh-oleh banyak sekali (Penghilangan subyek).
Saya sekarang sudah mengerti ( Penghilangan obyek).
Saya akan berangkat (penghilangan unsur Keterangan).
Mari makan! (penghilangan subyek dan obyek).

K. Gradasi

Gradasi ialah gaya bahasa yang mengandung beberapa kata (sedikitnya tiga kata) yang diulang dalam konstruksi itu.

Contoh: Kita harus membangun, membangun jasmani dan rohani, rohani yang kuat dan tangguh, dengan ketangguhan itu kita maju.

L. Asindeton

Asindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau suatu konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar, tetapi tidak dihubungkan dengan kata-kata penghubung.

Contoh: Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.

M. Polisindeton

Polisindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau sebuah konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar dan dihubungkan dengan kata-kata penghubung.

Contoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan pelaksana.

Kamis, 13 September 2012

Pengertian Ekonomi

Ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.



Cara Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Tujuannya

TUJUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Tujuan dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.

BENTUK LAPORAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Bentuk laporan penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari:
A. Bagian Awal.
Bagian Awal ini terdiri dari:

1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya

B. Bagian Tengah.
Bagian tengah ini terdiri dari: 1. Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori atau Bab Tinjauan Pustaka
3. Metode Penelitian.
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran

C. Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari:

1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah dapat dilihat sebagai berikut:

A. BAGIAN AWAL
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah yakni sebagai berikut :

1. Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.

2. Lembar Pernyataan
Yakni merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.

3. Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing atau guru pembina, Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.

4. Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan karya tulis dengan maksimal 1 halaman.

5. Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan karya tulis (a.l. Kepala Sekolah, Guru, rekan dll ).

6. Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.

7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram

B. BAGIAN TENGAH

1. Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a. Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.
b. Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.
c. Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
d. Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
e. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
f. Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Karya tulis ilmiah

2. Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3. Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4. Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

5. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

B. BAGIAN AKHIR
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan

- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

CONTOH STANDAR TEKNIK PENULISAN
1. Penomoran Bab serta subbab
- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2. Penomoran Halaman
- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.

4. Penulisan Daftar Pustaka
- Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
- Ditulis menurut kutipan-kutipan
- Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
- Gelar tidak perlu disebutkan.
- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
- Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000.

Contoh penulisan daftar pustaka
Satu Pengarang
1. Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
2. Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom. Chicago : University of Chicago Press.
Dua Pengarang
1. Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New york: Harcourt
2. Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia
Tiga Pengarang
1. Heidjrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2. Nelson, R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing Economy. Princeton: Princeton University Press.
Lebih dari Tiga Pengarang
1. Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.
2. Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Pengarang Sama
1. Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2. ____________. 1982. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Tanpa Pengarang
1. Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.
2. Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of Michigan.
Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan.
1. Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.
2. Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Buku Jurnal atau Buletin
1. Insukindro dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.
2. Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 : 215-226.

5. Format Pengetikan
- Menggunakan kertas ukuran A4.
- Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
- Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)
- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
- Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar
Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal
6. Hasil Penulisan Karya tulis ilmiah
- Dijilid berbentuk buku. Halaman tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka
- Dipresentasikan di hadapan para penguji, usahakan menggunakan Power Point.
- Usahakan diketik dengan menggunakan Program Software Pengolah Kata, misal : Ms Word dan dicetak dengan printer.

LAMPIRAN.
Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
• Panduan Penulisan Ilmiah, 2007, Jurusan Sistem Informasi, STMIK-Mikroskil.
• Notohadiprawiro, T., 2006, Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah, Latihan Dasar Pemeriksa Karantina Ikan. Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian, Departemen Pertanian Yogyakarta. 2 Nopember – 15 Desember 1992.

Maaafkan Lah


Dalam heningnya malam yang syahdu
Gairah hidupkupun hilang merindu
Sejuta penyesalan penuhi ruang hampaku
Selimuti pekat ruang kalbuku
Membuat aku semakin pilu..
Kini hatiku semakin pilu
Karena asa yang terganggu
Jauh dari dasar hatiku
Lewat torehan hati yang pilu
Kucurahkan jeritan hati ini dalam blogku
Kulayangkan kata maaf padamu
Sebagai tanda keseriusanku.

Aku tahu aku tidak layak dimaafkan
Tetapi maafkan aku.
Meskipun mungkin aku tidak termaafkan
Aku tetap minta maaf.
Walaupun memang kamu benar untuk tidak memaafkan aku
Aku mohon maafkanlah aku.
Ya, maafkan aku...
Aku yang tidak patut untuk dimaafkan memohon maafmu.
Untuk yang terakhir kali
walaupun engkau tidak ingin memaafkan aku
Aku ingin minta maaf.
Untuk terakhir... sekali lagi, aku berlutut memohon ampun darimu.
Meski telingaku tidak mendengar senandung maaf dari mulut kamu
Ingin aku diampuni oleh kamu.

Pengertian Majas dan Contoh - Contohnya


Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

1) Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam

2) Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

3) Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk

4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk

5) Majas Antilesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba

6) Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

7) Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

8 ) Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

9) Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal

10) Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

11) Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang

12) Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

13) Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

14) Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

15) Majas Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia

16) Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan

17) Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa

18) Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek

19) Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

20) Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?

21) Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

22) Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

23) Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

24) Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

25) Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat

26) Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo

27) Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya

Nah, banyak juga ya Macam-Macam Majas. Untuk lebih mempermudah teman-teman memahami Macam-Macam Majas, setiap macam-macam majas diatas sudah saya sertakan dengan Contoh Majas. Oke semoga bermanfaat ya arikel Macam-Macam Majas dan Contohnya.

nb: kayak nya belum semua majas saya posting, tunggu postingan yg kedua nya yaaa

Rabu, 29 Agustus 2012

Sinopsis Novel Layar Berkembang

Berikut ini adalah Sinopsis Novel Layar Terkembang karya S. Takdir Alisyahbana Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang. Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut dengan perkenalan. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggap di Martapura, Sumatra Selatan. Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan Maria pulang. Bagi yusuf, perteman itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia selal teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria. Kepada gadis lincah inilah perhatian Yusuf lebih banyak tertumpah. Menurutnya wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta bibirnya yang selalu tersenyum itu, memancarkan semangat hidup yang dinamis. Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati menemani keduanya berjalan-jalan. Cukup hangat mereka bercakap-cakap mengenai berbagai hal. Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih kerap. Sementara itu Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan biasa. Tuti sendiri terus disibuki oleh berbagai kegiatannya. Dalam kongres Putri Sedar yang berlangsung di Jakarta, ia sempat berpidato yang isinya membicarakan emansipasi wanita. Suatu petunjuk yang memperlihatkan cita-cita Tuti untuk memajukan kaumnya. Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya ia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Dalam keadaan demikian, datang pula kartu pos dari Maria yang justru membuatnya makin diserbu rindu. Berikutnya, surat Maria datang lagi. Kali ini mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul sang kekasih ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura. Kedatangan Yusuf tentu saja disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Kedua sejoli itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Tuti sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Sesungguhpun demikian pikiran Tuti tidak urung diganggu oleh keinginannya untuk merasakan kemesraan cinta. Ingat pula ia pada teman sejawatnya, Supomo. Lelaki itu pernah mengirimkan surat cintanya kepada Tuti. Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Saat itulah tiba adik Supomo yang ternyata disuruh Supomo untuk meminta jawaban Tuti perihal keinginandsnya untuk menjalin cinta dengannya. Sesungguhpun gadis itu sebenarnya sedang merindukan cinta kasih seorang, Supomo dipandangnya sebagai bukan lelaki idamannya. Maka segera ia menulis surat penolakannya. Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat. Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan. Pada suatu kesempatan, disaat Tuti dan Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka dalam memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan. Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria mengjhembuskan napasnya yang terakhir. “Alangkah bahagianya saya di akhirat nanti, kalau saya tahu, bahwa kakandaku berdua hidup rukun dan berkasih-kasihan seperti kelihatan kepada saya dalam beberapa hari ini. Inilah permintaan saya yang penghabisan dan saya, saya tidak rela selama-lamanya kalau kakandaku masing-masing mencari peruntungan pada orang lain”. Demikianlah pesan terakhir almarhum Maria. Lalu sesuai dengan pesan tersebut Yusuf dan Tuti akhirnya tidak dapat berbuat lain, kecuali melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi. [berbagai sumber]

Senin, 30 Juli 2012

mengapa rasulullah mencintai kucing ?

Mengapa Rasulullah sangat sayang terhadap kucing??? NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri. Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka. Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari). Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis? Keistimewaan Kucing Fakta Ilmiah 1 : Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu- bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya. Fakta Ilmiah 2 : Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya. Hasil yang didapatkan adalah: - Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang. - Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut. - Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman. - Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan. - Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. - Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan. Komentar Para Dokter Peneliti - Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. - Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. - Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, - Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. - Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme. - Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) - Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. - Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing. Fakta Ilmiah 3 : Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia. Fakta Ilmiah Tambahan : Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress. Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.” Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al- Daruquthni). Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya.

trik supaya pinter ..

"10 Cara Agar Menjadi Orang Pintar" 1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.2. Membaca adalah kunci belajar Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita. 3. Mencatat pokok-pokok pelajaran Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian. 4. Hapalkan kata-kata kunci Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. 5. Pilih waktu belajar yang tepat Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah. 6. Bangun suasana belajar yang nyaman Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain. 7. Bentuk Kelompok Belajar Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk. 8. Latih sendiri kemampuan kita Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru. 9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis. 10. Sediakan waktu untuk istirahat Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.RB

Kamis, 26 Juli 2012

KEMIRIPAN SAI BABA DENGAN KRITERIA DAJJAL

1) Dajjal seorang laki yang berpostur pendek, gempal, berambut kribo, berkaki bengkok (agak pengkor). Sai Baba seorang yang berpostur pendek dan berambut kribo. 2) Dajjal memiliki mata yang buta. Sai Baba pernah mengalami kebutaan di waktu muda kemudian sembuh kembali. 3) Dajjal datang dan bersama ada gunung roti dan sungai air. Sai Baba memiliki kemampuan mengeluarkan vibhuti (tepung suci) dari udara melalui tangannya. 4) Dajjal memiliki kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan kecepatannya seperti hujan badai atau secepat awan yang ditiup angin kencang. Sai Baba memiliki kemampuan berjalan menjelajahi bumi dalam hitungan kejapan mata. 5) Dajjal memiliki pengikut yang sangat banyak, bahkan di akhir zaman nanti banyak manusia yang berangan-angan untuk berjumpa dengan Dajjal.Sai Baba memiliki pengikut yang jumlahnya puluhan juta manusia dari berbagai macam suku, bangsa, negara dan agama. 6) Dajjal akan muncul dengan mengaku sebagai orang bijak/baik, sehingga banyak sekali orang yang tertarik untuk mengikutinya. Sai Baba mengaku sebagai orang yang bijak yang membawa misi perdamaian, cinta kasih, menghapuskan segala persengketaan dengan bijaksana. 7) Dajjal akan muncul dan sebagai nabi. Sai Baba memposisikan dirinya sebagai nabi kepada pengikut2nya. 8) Dajjal akan menggunakan nama Al-Masih. Sai Baba mengaku akan menjelma sebagai Isa Al-Masih setelah tahun 2020. 9) Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan. Sai Baba mengklaim bahwa dirinya adalah Tuhan penguasa alam semesta. 10) Dajjal akan mendakwahkan agama Allah. Dalam banyak majlis darshanya Sai Baba banyak berbicara tentang Islam, Al-Qur'an dan keharusan untuk memahaminya. 11) Dajjal mampu menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit.Sai Baba memiliki kemampuan menghidupkan orang mati juga menyembuhkan penyakit kanker. 12) Dajjal dapat menurunkan hujan. Sai Baba memiliki kemampuan menurunkan hujan dan mendatangkan air untuk irigasi (di NTT sedang di bangun proyek Sai Baba untuk pengairan di daerah yang kering). 13) Dajjal bisa mengeluarkan perbendaharaan (perhiasan dan harta) dari bangunan yang roboh, lalu perbendaharaan itu akan mengikuti ratunya. Sai Baba mampu menciptakan patung emas, kalung emas, injil mini dan berbagai bentuk medalai berlafadz ALLAH dalam sekejap. 14) Dajjal akan membunuh seseorang dan menghidupkannya kembali. Sai Baba bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia. 15) Dajjal bisa berpindah raga dan tempat dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sai Baba bisa berpindah dari satu jasad ke jasad lainnya yang merupakan bentuk reinkarnasi dirinya.16) Dajjal bisa membesarkan tubuhnya. Sai Baba memliki kemampuan berjalan di udara dan membuat kemukjizatan pada sebuh pesawat terbang. 17) Dajjal biasa keluar masuk pasar dan makanan. Sai Baba juga manusia biasa yang makan dan minum sebagaimana manusia lainnya, ia juga bisa berjalan ke pasar, rumah sakit, proyek irigasi dan tempat lain yang biasa dikunjungi manusia. 18) Dajjal bisa memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tumbuh2an dan air. Sai baba bisa mengeluarkan air dengan hentakan kakinya. 19) Dajjal tidak memliki anak. Sai Baba mandul, ia tidak beranak dan tidak berkeluarga (tidak menikah). 20) Dajjal memimpin orang yahudi. Sai Baba memiliki misi menyebarkan teologi zionis. 21) Dajjal muncul di zaman pertikaian. Sai Baba mengklaim bahwa ia datang dari masa banyak pertikaian dan persengketaan, dan kedatangannya untuk menegakkan kebenaran dan membinasakan kejahatan.

L.O.V.E

◀║♥║▶ ARTI CINTA ◀║♥║▶ ◦♥◦ C ═► Ceria Bila Dijalani Bersama-Sama. ◦♥◦ I ═► Indah Bila Diingat-Ingat. ◦♥◦ N ═► Nikmat Bila Dirasakan. ◦♥◦ T ═► Takut Bila Kehilangan. ◦♥◦ A ═► Abadi Bila Saling Mengerti

Selasa, 24 Juli 2012

Fonologi

Pengertia fonologi adalah bagian tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu phone yang berarti bunyi dan logos yang berarti tatanan, kata, atau ilmu disebut juga tata bunyi. Fonologi terbadi dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik. Fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia. Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti. istilah lain yang berkaitan dengan Fonologi antara lain fona, fonem, konsonan, dan vokal. pengertian fonologi fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral, atau masih belum terbukti membedakan arti, sedang fonem ialah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti. Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau lambang fonem dinamakan huruf. Jadi fonem berbeda dengan huruf. Unluk menghasilkan suatu bunyi atau fonem, ada tiga unsur yang penting yaitu : udara, artikulator atau bagian alat ucap yang bergerak, dan titik artikulasi atau bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh artikulator. Vokal adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar tanpa rintangan. Konsonan adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar dengan rintangan, dalam hal ini yang dimaksud dengan rintangan dalam hal ini adalah terhambatnya udara keluar oleh adanya gerakan atau perubahan posisi artikulator . Semoga artikel yang singkat tentang pengertian fonologi di atas bisa bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.

Selasa, 17 Juli 2012

Perjalanan Hidup Yusuf Mansyur

Ust. Yusuf Mansur Diary Diary Online Ustadz Yusuf Mansur Perjalanan Hidup Bersama Allah 1 10 dzulhijjah atau pas hari ‘ied, saya naik motor sama istri ke makam saya punya mertua dan adik ipar. Sebagai anak, ga ada salahnya ngejagain makam orang tua. Ini ga ada urusannya sama bid’ah. Ini sunnah ziarah kubur. Lagian sambil ngebersihin kuburan orang tua. Alhamdulillah, sababiyah dikasih ujan sama Allah, jalanannya buecek. Naek motor ampe ngesot-ngesot. Saya demen kalo udah mau hampir jatoh. Jadi inget dulu. Duluuuu waktu Ketapang masih beloman diaspal. He he, dulunya kayak udah luama sekali ya? Duluuuuu. Tapi ya iya sih. Saya udah ga muda lagi. Udah 33 taon umurnya. Nikah umur 23 taon. Masuk ke Ketapang, Tangerang dari umuran 14-15 taon. Nikah taon 1999. Begitu masuk ke pemakaman, saya sempet berbisik sama istri sambil megang tangannya; Kita bersyukur banget ya. Dulu ke makam, jalan kaki. Sekarang bisa naik motor. Dan naik motor bukan karena ga ada mobil. Sebab mobil kagak masuk ke areal pekuburan. Subhaanallaah… Perjalanan hidup. Kayaknya baru kemaren nyiap-nyiapin mie bulet ama mie telor buat dagang mie ayam pake gerobak. Sekarang udah di ujung 2009 dengan keadaan berbeda. Sambil minta doa dari istri supaya bisa makin hari makin tawadhu’. Makin diuji sama dunia, makin banyak pengasihnya sama orang. Makin dimuliakan Allah, makin takut telat shalatnya, dan makin sayang kalo ninggalin sunnah. Penjaga kubur menyapa; “Kemaren kebobolan ya? Kemana aja itu RW? Depan mata sekali, pada ga tau…”. Kami menjawab dengan senyuman aja. Sesungguhnya apa yg hilang? Kalo asal sebenernya itu engga ada. Semua dari Allah. Jadi ya terserah Allah saja. Sampe makam persis, mulailah kami mendoakan. Ga jauh, ada Pak Mamat. Tetangga kampung. Dia dan istrinya juga sedang ngebersihin makam. Ga lama, pas habis do’a-do’a, pamitan sama Pak Mamat yang masih belom rapih ngerapihin makam. “Dulu, almarhum mertua ente itu temen saya. Temen ngojek… Temen akrab banget… Kalo pas ada yang nurunin kelapa, kita sama-sama berenti dulu ngojek, bantuin nurunin kelapa…” Pak Mamat melanjutkan, “Alhmarhum mertua biar miskin agamanya kuat banget. Jarang kelihatan ninggal shalat…”. Ya, saya sudah dengar dari istri saya, bagaimana dia cerita tentang kebiasaan-kebiasaan almarhum mertua semasa hidup. Ihyaa-us Sunnah, benar-benar ada di beliau kayaknya. Amalan-amalan sunnah hidup. Memang mertua tidak menikmati secara dunia apa yg dilakukannya di dunia. Namun anak keturunannya, dan insya Allah saya sebagai mantunya, juga mendapat berkah. Saya menikahi anak yatim, dan istri saya ada adiknya yang jelas juga yatim. Berkah sekali. Istri saya cerita, biar kata ngojek, beliau ga mau narik menjelang zuhur. Padahal zuhur itulah lagi rame-ramenya juga tarikan. Tapi beliau pulang. Untuk mandi, dan persiapan shalat di mushalla sambil makan di rumah. Bagian yang ini istri saya komentar: “Seri dah. Ngirit. Ngojek juga kalo makan di luar kan keluar duit juga.” Betul juga. Ini ya. Kebiasaan mandi jelang shalat, duh, saya sendiri jarang bebersih jelang shalat. Jarang tuker pakaian. Apa yang dipakai saat itu, ya itu yang dipakai untuk menghadap Allah. Masya Allah. Dari istri saya juga, katanya mertua punya amalan-amalan sebelom tidur. Bangun selalu sebelom shubuh. Buat tahajjud dll amalan di waktu sahur. Istri saya selalu dibangunin sebelom shubuh juga. “Kita udah miskin (di dunia), masa mau miskin di akhirat juga. Ayo bangun tahajjud…”. “Puasanya juga rajin…” Insya Allah saya percaya banyak orang-orang tua juga yang begini. Makanya bener, berkahnya kemudian mengalir ke anak keturunan dan keluarganya. Dan sering banget juga Allah berbaik hati memberikan Cahaya-Nya buat amal-amal yang dilakukan hamba-Nya ketika di dunia. Hingga kemudian ketika hamba-Nya ini masih hidup pun, Allah sudah naikkan derajat dan ubah hidupnya. Cuma emang rahasia umur, rahasia Allah. Ketika saya menikahi istri saya, alhamdulillah saya menemukan kesederhanaan keluarga ini. Jika pun kehidupan kami berubah secara materi, mudah-mudahan tetep menampakkan kesederhanaan yang sama. Susah dimengerti memang, yah mudah-mudahan ini adalah Karunia Allah. Bukan “bala” bukan “musibah” dalam bentuk kecukupan. Loh??? Iya, ada juga bala dan musibah berupa kekayaan, kecukupan, kelimpahan rizki, kebagusan pangkat dan kedudukan. Di mana kemudian makin diberi makin kacau kehidupan si penerimanya. Akhirnya jatuhnya lebih sakit lagi. Penghujung 1999 saya menikahi istri saya. Kamar pengantin, adalah peninggalan mertua. Ya, kamar pengantin adalah kamar di mana istri saya sebagai anaknya, dikelonin hampir saban malam. He he, istri saya waktu saya nikahi, masih tergolong masih belia. Masih baru 14 tahun. Kelas 3 SMP saat itu. Banyak kenangan beliau sama almarhum ayahnya. Rupanya kedekatan istri saya dan ayahnya itu juga yang kemudian menjadi warisan buat saya. Saya sebagai pengantin baru menempati kamar tersebut. Ranjangnya, ranjang beliau. Kasurnya juga. Kami ga sanggup beli yang baru dulu. Dan lantai kamar kami, masih tanah. Tanpa peluran. Apalagi keramik. Tanpa itu semua. Tanahnya pun bukan tanah rata. Tapi bergelenjur. Bergunduk-bergunduk kecil ga rata. Dari luasan kamar yang kecil itu, sekotak dialasi dengan karpet plastik rombeng. Buat alas sajadah tipis. Subhaanallaah. Ya, saya mengingat, bukan hanya kasurnya yang tuipis buanget-buanget. Sajadah kami pun sajadah yang tipis. Tapi sungguh, kadang kami merasa air mata ketika di atas sajadah lebih enak jatuhnya saat itu. Kamar yang nyaris tanpa lemari itu, diwarisi juga oleh kami tolet (lemari rias) zaman dulu banget. Lemari rias tahun 80-an awal. He he he, kata istri saya, itu malah dikasih sama engkong. Sama bapaknya bapak. “Bahkan rumah ini, kalo ga dibikinin engkong, ga ada kali,” kata istri saya. Jamaah semua. Namanya juga riwayat ya. Mudah-mudahan ada inspirasi. Hidup itu sunnahnya adalah perubahan. Mudah-mudahan Allah tidak menguji kita dengan perubahan keadaan yang tidak sanggup kita semua mengikutinya. Dari miskin ke kaya, kalau engga sanggup mengikutinya, malahan bahaya buat kita. Lebih bahaya ketimbang hidup tetap miskin. Maksudnya, bisa lari dan jauh dari Allah. Sekedar mengenang keberkahan mertua juga, saya kadang sama istri tertawa. Ini ranjang, ranjang berderit. Mau tau tentang ranjang berderit? Tar aja terusin lagi ya… (Bersambung). December 16, 2009 Posted by yusufmansur | Cerita | yusuf mansur | 6 Comments Anak sebagai Amanah & Karunia Allah 23 Dzulhijjah 1430 atau bertepatan dengan tgl 10 Desember 2009 saya jadi ayah neh, hehehe jalan2 sama anak2 saya ke ancol sama kawan2 TK nya. TK Daqukids Daarul Qur’an. Ini jalan2 gak wajib sih. Cuma ayah ibunya tuh kawan2nya Qumii & Abang Kun pd ikutan. Tar kalo saya gak ikutan, Qumii samaKun kyk ga punya ayah hehehe. Alhamdulillah, Allah yg memberikan ayah & ibu kenikmatan memegang jari jemari anak2nya. Allahlah yg memberi semua kenikmatan ayah & ibu kenikmatan menikmati senyuman, rengekan, tangisan & bahkan ambekan anak. Allahlah yg memberi semua ayah & ibunya kenikmatan meng- gendong anak, menikmati tidurnya anak di pundak sambil ngegendongnya dan ngebacainnya senandung shalawat. Subhanallah…Ditengah kebahagiaan saya & istri saya & wali2 murid Daqukids, ada yg tidak berbahagia. Barangkali sdg bermasalah rmh tangganya. Sdg Pisah dg suami atau istrinya, atau anaknya sdg trbaring lemah krn sakitnya, atau anaknya kena mslh kenakalan anak2 remaja..ada yg malah blom punya anak,atau bahkan belom menikah, sehingga dr mana judulnya anak.. SEMOGA ALLAH MENGHADIAHKAN kepada semua-Nya, pertolongan-Nya dengan kebesaran-Nya, keajaiban-nya disemua urusan masing-masing. Yg Payah anak2nya agar Allah baguskan. Allah bebaskan smua anak2 kita dari jeratan narkoba & seks bebas jika sedang terbelenggu. Dan bagi yg blum terjerat, jgn sampe kena. Buat yg anaknya sdg sakit,agar Allah berikan berjuta2 keajaiban kesembuhan-Nya. Buat yg anak2nya sdg sekolah, sdg kuliahm agar Allah dampingi di setiap thpn belajar hingga dewasanya & bahkan hngga wafatnya nanti & buat keturunan2nya lagi sampe hari akhir. Buat yg belum dikaruniai anak, semoga Allah memberikannya anak keturunan, dan buat yg belom diberikan jodoh, semoga Allah memberikan jodohnya juga keturunannya. Pokoknya segala sesuatu yg berkenaan dgn anak2 kita, semoga Allah mengabulkan do’a2 kita ya. Doakanlah anak2 kita serajin2nya, sesering2nya. Sya usahakan membacakan anak2 saya minimal 1X Yaasiin u/ semuanya & Al Fatihah u/ semuanya. Kalo lagi gak sibuk, saya usahakan malah 1-1 ya 1x Yaasiin & 1X Faatihah untuk tiap2 anak. Subhanallaah..ya, apalagi yg lebih mahal yang bisa kita persembahkan buat anak2 kita selain dari pada Do’a kita yg mengawal mereka, Alirkan anak2 kita izki yg halal, agar tidak rusak akal dan pikiran, kelakuannya, Banyak2 minta ampun kpd Allah, Anak adalah amanah Allah, yg selama ini bs jadi kt banyak salahnya. Anak dititipkan Allah kepada kita, namun jangankan mengajak anak baca Al Qur’an, jangan2 kita sendiri ga rajin baca Al Qur’an, jangan2 anak2 kita ga kenal masjid, karena bisa jadi kitanya malahan jarang ke masjid, kalo ga ada Jum’at kita bs jd ga ke masjid, jd kalo bisa huruf2 hijaiyah kita kenalin dgn lisan kita sendiri, langsung diajarin sm ayah bundanya,jangan biarkan memori indah belajar kalamnya Allah malah direbut sm guru2 ngaji, make kaen lucu2an kt yg makein, ajarin pk mukenanya untuk anak perempuan, sajadah pertama kali kita gelarin, ajak dia ngelihat bulan dan bintang, bukan gedung salabintana, tp dihalaman rmh kita sambil shalat malem. Mantep..!!! ajak anak2 kita merumput dilapangan rumput mana gt,bukan untuk sekedar jalan2, tapi untuk sholat Dhuha menikmati suasana Dhuha. Hingga suatu saat anak kita yg akan mengumandangkan azan saat kita berada di liang lahat & kemudian kita ditinggalkannya untuk selama2nya. Amit2 ya Allah jangan sampe kita dikubur yang ngajiin malah tetangga, seribu kali banyaknya yg doain tp kalo bukan anak kita duh, duuh sedihnya…jangan sampe jg ya Allah ketika tukang gali kubur nanya, siapa nih yang jd ahli warisnya mayyit yg mau ikut ngegali?, lalu gak ada satupun anak2 kita yg turun, sampe yg azanin pun begitu malah orang lain. Doain ya. Salam